Bahasa Portugis

Pemerintah Rencanakan Uji Coba Pelajaran Bahasa Portugis di Daerah 3T

Pemerintah Rencanakan Uji Coba Pelajaran Bahasa Portugis di Daerah 3T
Pemerintah Rencanakan Uji Coba Pelajaran Bahasa Portugis di Daerah 3T

JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah tengah mengkaji kemungkinan uji coba pelajaran bahasa Portugis di daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T).
Kajian ini menilai kesiapan guru, infrastruktur sekolah, dan integrasi kurikulum agar program pendidikan bahasa asing dapat berjalan efektif dan relevan bagi peserta didik.

Potensi Bahasa Portugis di Daerah 3T

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti menjelaskan pemerintah akan meneliti penerapan bahasa Portugis secara menyeluruh, termasuk kesiapan sarana-prasarana, guru, dan muatan kurikulum. “Kami harus mengkaji itu secara keseluruhan ya. Karena nanti menyangkut muatan dalam kurikulum. Juga nanti menyangkut pilihan, dan juga menyangkut sejauh mana kesiapan infrastruktur, gurunya, dan sebagainya,” ujar Mu’ti. Kajian ini dibahas lebih lanjut dalam rapat pimpinan kementerian untuk memastikan program dapat dijalankan optimal.

Nilai Historis Daerah

Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian menilai daerah 3T memiliki kedekatan historis dengan negara berbahasa Portugis. Contohnya, Nusa Tenggara Timur yang berbatasan langsung dengan Timor Leste. Ia menekankan bahwa uji coba bahasa ini akan membuat pembelajaran lebih kontekstual dan efektif, sesuai karakter budaya serta interaksi sosial masyarakat setempat.

Kerja Sama dengan Negara Berbahasa Portugis

Hetifah menyarankan pemerintah meninjau potensi kerja sama pendidikan dengan Brasil, Portugal, dan Timor Leste. Tujuannya agar siswa memperoleh kemampuan bahasa sekaligus membuka peluang diplomasi, pendidikan, dan kerja sama internasional. Pendekatan ini menjadi model pengembangan bahasa asing yang adaptif terhadap karakter lokal dan kebutuhan daerah.

Dasar Strategis dan Dampak Kurikulum

Hetifah menekankan pelajaran bahasa Portugis harus memiliki dasar strategis yang jelas, termasuk manfaat diplomatik dan relevansi bagi siswa. Ia mengingatkan pemerintah memperhatikan dampak program terhadap kurikulum yang padat, tetap menjaga prioritas bahasa Indonesia dan bahasa daerah sebagai identitas bangsa. “Kami menyambut baik setiap upaya pemerintah dalam memperkaya kompetensi bahasa asing peserta didik Indonesia,” ujarnya.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index