Mind Id

Mind Id dan Indonesia Tampilkan Visi Hilirisasi Mineral di IMARC 2025

Mind Id dan Indonesia Tampilkan Visi Hilirisasi Mineral di IMARC 2025
Mind Id dan Indonesia Tampilkan Visi Hilirisasi Mineral di IMARC 2025

JAKARTA - Indonesia memanfaatkan panggung internasional untuk memperkenalkan strategi hilirisasi mineral yang berfokus pada inovasi, nilai tambah, dan keberlanjutan.

Partisipasi dalam International Mining and Resources Conference (IMARC) 2025 di Sydney menjadi langkah diplomasi ekonomi sekaligus menegaskan posisi Indonesia sebagai pemain utama dalam rantai pasok mineral global.

Diplomasi Ekonomi Berbasis Nilai Tambah

Kehadiran Indonesia di forum pertambangan terbesar di Asia Pasifik ini bukan sekadar pameran potensi sumber daya alam. Duta Besar RI untuk Australia dan Vanuatu, Siswo Pramono, menegaskan bahwa partisipasi ini mencerminkan arah baru kebijakan industri nasional.

“Dengan cadangan nikel terbesar di dunia serta sumber daya timah, bauksit, dan tembaga yang melimpah, Indonesia kini tidak lagi berbicara soal ekspor bahan mentah. Kita tengah membangun narasi industri yang berorientasi pada hilirisasi, inovasi, dan kolaborasi global,” papar Siswo.

Langkah ini menunjukkan transformasi Indonesia dari pengekspor bahan mentah menjadi negara yang menekankan nilai tambah dalam industri mineral, sekaligus memperkuat posisi dalam perdagangan dan investasi global.

Peta Jalan Hilirisasi Mineral

Indonesia menampilkan roadmap hilirisasi mineral yang mencakup seluruh proses dari eksplorasi, pemurnian, hingga manufaktur produk bernilai tinggi. Pendekatan ini tidak hanya memperkuat ketahanan ekonomi nasional, tetapi juga membuka peluang kerja sama strategis dengan berbagai negara, termasuk Australia.

Fokus kerja sama meliputi riset mineral kritis, pengembangan teknologi tambang rendah karbon, serta peningkatan kapasitas SDM di sektor energi dan pertambangan. Siswo menegaskan, hilirisasi bukan sekadar kebijakan industri, tetapi strategi ekonomi jangka panjang yang sejalan dengan transisi energi bersih dan industri hijau global.

Mind Id sebagai Wujud Nyata Visi Hilirisasi

Holding pertambangan Indonesia, Mind Id, hadir sebagai representasi konkret dari visi hilirisasi mineral. Dalam pameran IMARC, Mind Id menampilkan proyek investasi dari Sumatera hingga Halmahera, mencakup pengembangan smelter nikel, alumina, dan rare earth elements (REE) yang dijalankan oleh Antam, Timah, dan Bukit Asam.

Kehadiran Mind Id menunjukkan bagaimana diplomasi mineral kini berkembang menjadi diplomasi teknologi, inovasi, dan keberlanjutan. Melalui pameran ini, Indonesia mengundang dunia untuk ikut serta dalam merancang masa depan industri pertambangan yang lebih hijau dan berorientasi pada nilai tambah.

Hilirisasi untuk Masa Depan Industri Berkelanjutan

Partisipasi Indonesia di IMARC menekankan pentingnya penguatan sektor pertambangan yang selaras dengan tren global. Hilirisasi mineral menjadi strategi untuk memastikan produk Indonesia memiliki daya saing tinggi sekaligus mendukung transisi menuju energi bersih.

Siswo Pramono menambahkan bahwa kolaborasi internasional akan menjadi kunci keberhasilan. Diplomasi mineral Indonesia tidak lagi terbatas pada sumber daya alam semata, tetapi merambah pada teknologi, inovasi, dan pengelolaan berkelanjutan. Dengan pendekatan ini, Indonesia berupaya mengoptimalkan potensi mineral sekaligus memperkuat posisi dalam ekonomi global yang semakin kompetitif.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index